Senin, 02 November 2020

Bahaya Menonton Televisi Tanpa Pendampingan Orang Tua

 Oleh : Khoiriyah Indrawati, S.Pd

Anak – anak ketika selama pandemi covid-19 sangatlah rawan dan harus berhati hati juga dalam pengawasannya, apalagi ketika melakukan kegiatan menonton televisi. Memang benar mereka tidak keluar rumah dan bergaul dengan sembarang orang akan tetapi juga harus diperhatikan meskipun itu hanya kegiatan menonton televisi. Dalam menonton televisi juga sangat berbahaya bagi anak jika tidak didampingi. Karena anak meniru tinggah laku orang atau sesuatu yang dilihatnya. Televisi, adalah si kotak ajaib yang keberadaannya sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Ia selalu tersedia dan amat mudah diakses. Ia menyuguhkan banyak sekali pilihan, ada sederet acara dari setiap stasiun, tinggal bagaimana pemirsa memilih acara yang dibutuhkan, disukai dan sesuai dengan selera. Walaupun semua orang mungkin sudah tahu akan dampak negatif yang bisa ditimbulkannya. Televisi, sering kali menimbulkan kecemasan bagi orang tua yang anaknya masih kecil. Cemas kalau anak jadi malas belajar, karena kebanyakan menonton televisi, cemas kalau anak menirukan kata-kata dan adegan-adegan tertentu, cemas mata anak menjadi rusak ( minus) dan cemas kalau anak menjadi agresif karena melihat kekerasan di televisi. Namun demikian, harus diakui bahwa kebutuhan untuk mendapatkan hiburan, pengetahuan, dan informasi secara mudah melalui televisi juga tidak dapat dihindarkan.

Ada beberapa tontonan yang dapat merusak perkembangan anak. Dan sebaiknya orang tua menghindarkannya dari anak,

a.       Pertama, film-film anak yang mengandung unsur kekerasan atau seks terselubung.  Orang tua biasanya akan merasa aman ketika anaknya menonton acara kartun karena menganggap kartun memang acara untuk anak-anak. Namun tidak semua acara kartun baik untuk anak-anak.

b.      Kedua sinetron, didalam sinetron terdapat beberapa adegan-adegan yang sangat tidak diperbolehkan untuk anak-anak karena anak sangat mudah menirukan jadi orang tua harus selalu waspada.

c.       Ketiga, acara olah raga. Anak akan menirukan acara tersebut seperti tinju, smackdown. Karena biasanya anak-anak senang menunjukkan didepan orang tuanya bahwa dia bisa melakukannya.

d.      Ke empat, acara yang mengandung unsur pelecehan, tindakan yang tidak senonoh, pelecehan kepada orang lain yang dapat membuat anak menuiru hal tersebut.

e.       Kelima, film Hantu, anak-anak sebenarnya tidak punya rasa takutterhadap hantu, tetapi mereka akan tertular oleh orang-orang disekitarnya. Anak akan takut hantu bila melihat orang tua atau orang –orang disekitar ketakutan dan teriak-teriak saat menonton film atau iklan yang menunjukkan sosok hantu.

Dari uraian diatas, menjelaskan bahwa anak sangatlah mudah atau pun gampang untuk menirukan sesuatu yang dilakukan oleh orang sekitarnya. Jadi pembelajaran untuk anak lebih bagus dilakukan atau diberikan sejak kecil. Mereka akan selalu teringat apa yang diucapkan atau disampaikan orang tua atau guru. Berikan pembelajaran yang baik dan positif juga sampaikan atau jelaskan ketika anak mendapati informasi atau kegiatan yang negatif. Pada intinya orang tua juga bisa berhati-hati dan waspada dengan pergaulan anak atau sesuatu yang dilakukan , yang ditirukan oleh anak.Dari sini kegiatan eksperimen sederhana yang dilakukan pada pembelajaran ini yaitu tentang Terapung dan tenggelamnya suatu benda anak –anak akan lebih mudah dan senang untuk melakukannya,  karena disini anak sangatlah suka dan senang bila diajak bermain dan belajar dengan praktek langsung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar