Oleh: Ikhwan Kurniawan, S.Pd
A. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Kemampuan berbahasa tidak selalu ditunjukkan oleh kemampuan membaca saja, tetapi juga kemampuan lain seperti penguasaan kosakata, pemahaman, dan kemampuan berkomunikasi. Perkembangan bahasa sebagai salah satu kemampuan dasar yang dimiliki oleh anak berdasarkan tahap perkembangan sesuai dengan usia dan karakteristiknya. Perkembangan kemampuan berbahasa anak usia 4-6 tahun ditandai oleh berbagi kemampuan diantaranya:
1) mampu menggunakan kata ganti saya dalam berkomunikasi, 2) memiliki berbagai perbendaraan kata, 3) menunjukkan pengertian dan pemahaman tentang sesuatu, 4) mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan tindakan dengan menggunakan kalimat sederhana, 5) mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar. (Depdiknas 2007:3)
Bahasa sebagai suatu sistem simbol yang teratur untuk menstranfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri dari simbol-simbol visual maupun verbal. Simbol visual yang dapat dilihat, ditulis dan dibaca, sedang simbol verbal dapat diucapkan dan didengar. Anak dapat memanipulasi simbol-simbol tersebut dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan berpikirnya. Bahasa adalah suatu sistem komunikasi yang digunakan oleh manusia, baik dihasilkan/disampaikan secara oral atau melalui isyarat yang dapat diperluas kedalam bentuk tulisan (Mundar 2001:59).
Anak usia 4-6 tahun dapat mengembangkan kosakata secara mengagumkan melalui pengulangan. Mereka sering mengulangi kosakata yang baru dan unik sekalipun belum memahami artinya. Pada masa kanak-kanak inilah anak mulai mengkombinasikan suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat.
Dalam kehidupannya manusia menggunakan bahasa untuk berpikir, menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Namun kemampuan menggunakan bahasa itulah merupakan kemampuan yang bersifat alamiah (Suhartono 2005:13). Oleh karena itu kemampuan berbahasa tidak dapat dikuasai secara sendirinya, melainkan harus dipelajara, terlebih kemampuan membaca dan menulis.
B. Perkembangan Membaca Anak Usia Dini
Membaca merupakan kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan). Memandang bahwa membaca sebagai suatu proses untuk memahami makna suatu tulisan (Anderson dalam Dhieni 2007:5). Kemampuan membaca pada anak berlangsung dalam beberapa tahap sebagai berikut :
1) Tahap fantasi, anak mulai belajar menggunakan buku dan dia berpikir Tahap fantasi, anak mulai belajar menggunakan buku dan dia berpikir buku itu penting, 2) tahap pembentukan konsep diri, anak buku itu penting, 2) tahap pembentukan konsep diri, anak memandang dirinya sebagai pembaca, 3) tahap membaca gambar, anak mulai nampak mengenal kata pada gambar, 4) tahap pengenalan bacaan, anak mulai tertarik pada bacaan, 5) tahap membaca lancer, anak mulai dapat membaca berbagai jenis buku. (Depdiknas 2007 :4)
Menurut Burns (dalam Sutarjo 2009:55) tahap membaca terbagi menjadi tiga tahapan. Ketiga tahapan tersebut adalah tahap prabaca, saat baca, dan pasca baca. Kegiatan prabaca adalah kegiatan pengajaran yang dilaksanakan sebelum anak melakukan kegiatan membaca. Kegiatan saat baca adalah kegiatan menentukan ide untuk menghubungkan idenya dengan teks. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi siswa untuk mengenal kata, menginterpretasikan dan mengarahkan anak pada teks yang sedang dibaca. Kegiatan pasca baca digunakan untuk membantu anak memadukan informasi baru yang dibacanya kedalam skemata yang telah ia miliki sebelumnya, sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi.
Kemampuan membaca dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain 1) motivasi, menjadikan pendorong anak untuk membaca. Faktor motivasi juga dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kondisi ekonomi orang tua, lingkungan keluarga, teman sebaya dan lingkungan sekolah. 2) lingkungan keluarga, kebiasaan orang tua membacakan cerita untuk anak saat kecil merupakan usaha yang sangat besar dalam menumbuhkan minat baca maupun perluasan pengalaman serta pengetahuan anak, 3) bahan bacaan, pemberian bahan bacaan yang terlalu sulit untuk anak akan mematahkan selera untuk membaca. Faktor yang perlu diperhatikan antara lain: topik bacaan yang harus sesuai dengan pembaca, keterbacaan bahan yang berhubungan dengan taraf kesulitan bacaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar