Kamis, 27 Juli 2017

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK

oleh: Ikhwan Kurniawan, S.Pd


Didalam perkembangan dunia pendidikan anak usia dini sekarang ini, guna  mengembangkan potensinya secara menyeluruh maka diperlukan proses pembelajaran yang baik, salah satu hal penting dalam pembelajaran yaitu media pembelajaran. Untuk itu diperlukan sebuah media pembelajaran yang tepat sehingga dapat menumbuhkan minat anak dalam belajar.  Salah satu media pembelajaran yang terbaru adalah dengan Media Pembelajaran Audio Visual, dimana media ini selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat. Dengan media ini diharapkan siswa bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal dalam perkembangan belajarnya.
Menurut  Masitoh, dkk., ( 2005:1 ), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditujukan bagi anak prasekolah agar anak dapat mengembangkan potensi sejak dini yaitu dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan  jasmani dan rohani anak. Karena pada usia ini ada belajar melalui apa yang dilihat dan dilakukannya secara nyata. Pemilihan media pembelajaran yang tepat juga menjadi faktor penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam belajar. Media yang digunakan oleh guru memiliki peranan yang cukup signifikan terhadap minat belajar anak. Penggunaan media yang kurang tepat dan kurang diminati oleh anak menyebabkan anak merasa  bosan dan malas mengikuti pembelajaran.
Maka seorang guru  perlu menggunakan media yang baru salah satunya adalah dengan penggunaan Media  Audio visual karena dengan media ini diharapkan bisa  menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Karena, semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasisemakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian, anak diharapkan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan -pesan dalam materi yang disajikan.
Proses pembelajaran  menurut  Sanjaya ( 2010 : 162) merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru) komponen penerima pesan (siswa), dan komponenpesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran.  Kadang-kadangdalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Untuk menghindarisemua itu, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran denganmemanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.
Menurut Azhar Arsyad (2002:81) salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis,fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusunkembali informasi visual atau verbal. Dari keterangan diatas dapat di ketahui bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah sebuah alat untuk digunakan sebagai alat atau sarana menyalurkan pesan dari guru kepada siswa dalam sebuah proses pembelajaran
Media Audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekamanvideo, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya. Kemampuanmedia ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung keduaunsur jenis media yang pertama dan kedua.
            Sebelum memasuki pembahasan mengenai alasan pemilihan media audio visual dalam proses pembelajaran, terlebih dahulu mengetahui alasan penggunaan media dalam pembelajaran. Secara umum dalam memnggunakan media pengajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik. Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan, perlu juga memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
a.      Objektivitas. Metode dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru, melainkan keperluan sistem belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa.
b.     Program Pengajaran. Program pengajaran yang akan disampaikan keada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi, struktur maupun kedalamannya.
c.      Sasaran Program. Media yang digunakan harus dilihat kesesuaiananya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, sombol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunaannya.
d.     Situasi dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan, maupun ventilasinya, situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran baik jumlah, motivasi, dan kegairahannya.
e.     Kualitas teknik. Terkait pengecekan keadaan media sebelum digunakan..
Selanjutnya dalam menggunakan media pembelajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip yang dimaksudkan dikemukakan oleh Nana Sudjana (1991:23) sebagai berikut :
1)      Menetukan jenis media dengan tepat;
2)      Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat;
3)      Menyajikan media dengan tepat;
4)      Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpukan bahwa dalam pemilihan metode pembelajaran tentunya membutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat membantu seorang guru dalam menyampaikan pesan bisa lebih jelas dan dipahami oleh siswa. Selain itu media pembelajaran diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar yang baru dalam diri siswa. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah media audio visual video. Media ini mempunyai kemampuan yang lebih, karena media ini mengandalkan dua indera sekaligus, yaitu indera pendengaran dan indera penglihatan. Dengan media tersebut diharapkan bisa membangkitkan motivasai dalam belajar dan memperjelas materi yang disampaikan.
Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media pembelajaran di antaranya menurut Nugent (2005) dalam Smaldino dkk. (2008: 310), video merupakan media yang cocok untuk pelbagai ilmu pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun. Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari kondisi para siswa saat ini yang tumbuh berkembang dalam dekapan budaya televisi, di mana paling tidak setiap 30 menit menayangkan program yang berbeda. Dari itu, video dengan durasi yang hanya beberapa menit mampu memberikan kemudahan  lebih bagi guru dan dapat mengarahkan pembelajaran secara langsung pada kebutuhan siswa.
Selain itu, menurut Smaldino sendiri, pembelajaran dengan video multi-suara bisa ditujukan bagi beragam tipe pelajar baik anak-anak maupun dewasa. Teks bisa didisplay dalam aneka bahasa untuk menjelaskan isi video. Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pelajar, dan setiap ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif, anak  bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu menonton video, setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar.
Lebih dari itu, manfaat dan karakteristik lain dari media video atau film dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya :
a)     Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut;
b)    Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c)     Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.
d)    Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
e)     Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung;
f)      Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
g)     Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.
            Jadi Fungsi pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar diharapkan guru dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Maka disinilah mengapa Media Audio Visual itu sangat penting dalam proses pembelajaran di sekolah khususnya di Taman Kanak-Kanak (TK)


 Daftar Pustaka :
Arsyad   Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Drs. Sudjana Nana dan Drs. RivaiAhmad. 2003.Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algesindo. hal. 41

Masitoh, dkk.2005, Strategi Pembelajaran TK. Jakarta : Gramedia   Pustaka Utama

Sanjaya Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

AngkowoRobertus dan KosasihA., Optimalisasi Media Pembelajaran,
buku-media-pembelajaran.html

Jum’at , 2015 Nopember 13  pukul 20.00 WIB  http//: Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual.html




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar