Jumat, 28 Juli 2017
Kamis, 27 Juli 2017
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
oleh: Ikhwan Kurniawan, S.Pd
Didalam perkembangan
dunia pendidikan anak usia dini sekarang ini, guna mengembangkan potensinya secara menyeluruh
maka diperlukan proses pembelajaran yang baik, salah satu hal penting dalam
pembelajaran yaitu media pembelajaran. Untuk itu diperlukan sebuah media
pembelajaran yang tepat sehingga dapat menumbuhkan minat anak dalam belajar. Salah satu media pembelajaran yang terbaru
adalah dengan Media Pembelajaran Audio Visual, dimana media ini selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat. Dengan
media ini diharapkan siswa bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal dalam
perkembangan belajarnya.
Menurut Masitoh, dkk., ( 2005:1
), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditujukan
bagi anak prasekolah agar anak dapat mengembangkan potensi sejak dini yaitu
dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani anak. Karena pada usia ini ada belajar
melalui apa yang dilihat dan dilakukannya secara nyata. Pemilihan media pembelajaran yang
tepat juga menjadi faktor penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam
belajar. Media yang digunakan oleh guru memiliki peranan yang cukup signifikan
terhadap minat belajar anak. Penggunaan media yang kurang tepat dan kurang
diminati oleh anak menyebabkan anak merasa
bosan dan malas mengikuti pembelajaran.
Maka seorang guru
perlu menggunakan media yang baru salah satunya adalah dengan penggunaan
Media Audio visual karena dengan media
ini diharapkan bisa menampilkan
rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Karena,
semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah
informasisemakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan
dalam ingatan. Dengan demikian, anak diharapkan dapat menerima dan menyerap
dengan mudah dan baik pesan -pesan dalam materi yang disajikan.
Proses pembelajaran menurut
Sanjaya ( 2010 : 162) merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses
komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan
(guru) komponen penerima pesan (siswa), dan komponenpesan itu sendiri yang biasanya
berupa materi pelajaran.
Kadang-kadangdalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi.
Untuk menghindarisemua itu, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran
denganmemanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.
Menurut
Azhar Arsyad (2002:81) salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media
mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Media
dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis,fotografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusunkembali informasi visual
atau verbal. Dari keterangan diatas dapat di ketahui bahwa yang dimaksud dengan
media pembelajaran adalah sebuah alat untuk digunakan sebagai alat atau sarana
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa dalam sebuah proses pembelajaran
Media Audiovisual,
yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur
gambar yang bisa dilihat, misalnya rekamanvideo, berbagai ukuran film, slide
suara dan lain sebagainya. Kemampuanmedia ini dianggap lebih baik dan lebih
menarik, sebab mengandung keduaunsur jenis media yang pertama dan kedua.
Sebelum memasuki pembahasan mengenai alasan pemilihan media audio visual dalam
proses pembelajaran, terlebih dahulu mengetahui alasan penggunaan media dalam
pembelajaran. Secara umum dalam memnggunakan media pengajaran, hendaknya guru
memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat
mencapai hasil yang baik. Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat dan
sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan, perlu juga memperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut :
a. Objektivitas. Metode
dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru, melainkan keperluan sistem
belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa.
b. Program
Pengajaran. Program pengajaran yang akan disampaikan keada anak didik harus sesuai
dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi, struktur maupun
kedalamannya.
c. Sasaran
Program. Media yang digunakan harus dilihat kesesuaiananya dengan tingkat
perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, sombol-simbol yang digunakan,
cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunaannya.
d. Situasi
dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan
ruangan yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan, maupun ventilasinya,
situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran baik jumlah,
motivasi, dan kegairahannya.
e. Kualitas
teknik. Terkait pengecekan keadaan media sebelum digunakan..
Selanjutnya
dalam menggunakan media pembelajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah
prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik.
Prinsip-prinsip yang dimaksudkan dikemukakan oleh Nana Sudjana (1991:23)
sebagai berikut :
1) Menetukan
jenis media dengan tepat;
2) Menetapkan
atau mempertimbangkan subyek dengan tepat;
3) Menyajikan
media dengan tepat;
4) Menempatkan
atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
Berdasarkan
pembahasan di atas, dapat disimpukan bahwa dalam pemilihan metode pembelajaran
tentunya membutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat membantu seorang guru
dalam menyampaikan pesan bisa lebih jelas dan dipahami oleh siswa. Selain itu
media pembelajaran diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar
yang baru dalam diri siswa. Salah satu media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran adalah media audio visual video. Media ini mempunyai kemampuan
yang lebih, karena media ini mengandalkan dua indera sekaligus, yaitu indera
pendengaran dan indera penglihatan. Dengan media tersebut diharapkan bisa
membangkitkan motivasai dalam belajar dan memperjelas materi yang disampaikan.
Ada banyak
kelebihan video ketika digunakan sebagai media pembelajaran di antaranya
menurut Nugent (2005) dalam Smaldino dkk. (2008: 310), video merupakan media
yang cocok untuk pelbagai ilmu pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil,
bahkan satu siswa seorang diri sekalipun. Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari
kondisi para siswa saat ini yang tumbuh berkembang dalam dekapan budaya
televisi, di mana paling tidak setiap 30 menit menayangkan program yang
berbeda. Dari itu, video dengan durasi yang hanya beberapa menit mampu
memberikan kemudahan lebih bagi guru dan
dapat mengarahkan pembelajaran secara langsung pada kebutuhan siswa.
Selain
itu, menurut Smaldino sendiri, pembelajaran dengan video multi-suara bisa ditujukan
bagi beragam tipe pelajar baik anak-anak maupun dewasa. Teks bisa didisplay
dalam aneka bahasa untuk menjelaskan isi video. Video juga bisa dimanfaatkan
untuk hampir semua topik, tipe pelajar, dan setiap ranah: kognitif, afektif,
psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif, anak bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari
kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena
unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup.
Selain itu menonton video, setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat
pemahaman siswa terhadap materi ajar.
Lebih dari
itu, manfaat dan karakteristik lain dari media video atau film dalam meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya :
a) Film dan
video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka
membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam
sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat
dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut;
b) Film dan
video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan
secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c) Disamping
mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan
segi-segi afektif lainnya.
d) Film dan
video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan
pembahasan dalam kelompok siswa.
e) Film dan
video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung;
f) Film dan
video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang
heterogen, maupun perorangan.
g) Dengan
kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film yang dalam
kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua
menit.
Jadi Fungsi pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar diharapkan
guru dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada
saat itu. Maka disinilah mengapa Media Audio Visual itu sangat penting dalam
proses pembelajaran di sekolah khususnya di Taman Kanak-Kanak (TK)
Daftar Pustaka :
Arsyad Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Drs. Sudjana
Nana dan Drs. RivaiAhmad. 2003.Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru
Algesindo. hal. 41
Masitoh,
dkk.2005, Strategi Pembelajaran TK. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sanjaya
Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana
AngkowoRobertus
dan KosasihA., Optimalisasi Media Pembelajaran,
(Kamis,
2015November 14 ) http://neozonk.blogspot.com/2015/11/rangkuman-
buku-media-pembelajaran.html
Sabtu, 22 Juli 2017
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK
oleh: Ikhwan Kurniawan, S.Pd
Didalam perkembangan
dunia pendidikan anak usia dini sekarang ini, guna mengembangkan potensinya secara menyeluruh
maka diperlukan proses pembelajaran yang baik, salah satu hal penting dalam
pembelajaran yaitu media pembelajaran. Untuk itu diperlukan sebuah media
pembelajaran yang tepat sehingga dapat menumbuhkan minat anak dalam belajar. Salah satu media pembelajaran yang terbaru
adalah dengan Media Pembelajaran Audio Visual, dimana media ini selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat. Dengan
media ini diharapkan siswa bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal dalam
perkembangan belajarnya.
Menurut Masitoh, dkk., ( 2005:1
), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditujukan
bagi anak prasekolah agar anak dapat mengembangkan potensi sejak dini yaitu
dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani anak. Karena pada usia ini ada belajar
melalui apa yang dilihat dan dilakukannya secara nyata. Pemilihan media pembelajaran yang
tepat juga menjadi faktor penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam
belajar. Media yang digunakan oleh guru memiliki peranan yang cukup signifikan
terhadap minat belajar anak. Penggunaan media yang kurang tepat dan kurang
diminati oleh anak menyebabkan anak merasa
bosan dan malas mengikuti pembelajaran.
Maka seorang guru
perlu menggunakan media yang baru salah satunya adalah dengan penggunaan
Media Audio visual karena dengan media
ini diharapkan bisa menampilkan
rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Karena,
semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah
informasisemakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan
dalam ingatan. Dengan demikian, anak diharapkan dapat menerima dan menyerap
dengan mudah dan baik pesan -pesan dalam materi yang disajikan.
Proses pembelajaran menurut
Sanjaya ( 2010 : 162) merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses
komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan
(guru) komponen penerima pesan (siswa), dan komponenpesan itu sendiri yang biasanya
berupa materi pelajaran.
Kadang-kadangdalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi.
Untuk menghindarisemua itu, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran
denganmemanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.
Menurut
Azhar Arsyad (2002:81) salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media
mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Media
dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis,fotografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusunkembali informasi visual
atau verbal. Dari keterangan diatas dapat di ketahui bahwa yang dimaksud dengan
media pembelajaran adalah sebuah alat untuk digunakan sebagai alat atau sarana
menyalurkan pesan dari guru kepada siswa dalam sebuah proses pembelajaran
Media Audiovisual,
yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur
gambar yang bisa dilihat, misalnya rekamanvideo, berbagai ukuran film, slide
suara dan lain sebagainya. Kemampuanmedia ini dianggap lebih baik dan lebih
menarik, sebab mengandung keduaunsur jenis media yang pertama dan kedua.
Sebelum memasuki pembahasan mengenai alasan pemilihan media audio visual dalam
proses pembelajaran, terlebih dahulu mengetahui alasan penggunaan media dalam
pembelajaran. Secara umum dalam memnggunakan media pengajaran, hendaknya guru
memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat
mencapai hasil yang baik. Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat dan
sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan, perlu juga memperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut :
a. Objektivitas. Metode
dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru, melainkan keperluan sistem
belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa.
b. Program
Pengajaran. Program pengajaran yang akan disampaikan keada anak didik harus sesuai
dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi, struktur maupun
kedalamannya.
c. Sasaran
Program. Media yang digunakan harus dilihat kesesuaiananya dengan tingkat
perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, sombol-simbol yang digunakan,
cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunaannya.
d. Situasi
dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan
ruangan yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan, maupun ventilasinya,
situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran baik jumlah,
motivasi, dan kegairahannya.
e. Kualitas
teknik. Terkait pengecekan keadaan media sebelum digunakan..
Selanjutnya
dalam menggunakan media pembelajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah
prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik.
Prinsip-prinsip yang dimaksudkan dikemukakan oleh Nana Sudjana (1991:23)
sebagai berikut :
1) Menetukan
jenis media dengan tepat;
2) Menetapkan
atau mempertimbangkan subyek dengan tepat;
3) Menyajikan
media dengan tepat;
4) Menempatkan
atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
Berdasarkan
pembahasan di atas, dapat disimpukan bahwa dalam pemilihan metode pembelajaran
tentunya membutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat membantu seorang guru
dalam menyampaikan pesan bisa lebih jelas dan dipahami oleh siswa. Selain itu
media pembelajaran diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar
yang baru dalam diri siswa. Salah satu media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran adalah media audio visual video. Media ini mempunyai kemampuan
yang lebih, karena media ini mengandalkan dua indera sekaligus, yaitu indera
pendengaran dan indera penglihatan. Dengan media tersebut diharapkan bisa
membangkitkan motivasai dalam belajar dan memperjelas materi yang disampaikan.
Ada banyak
kelebihan video ketika digunakan sebagai media pembelajaran di antaranya
menurut Nugent (2005) dalam Smaldino dkk. (2008: 310), video merupakan media
yang cocok untuk pelbagai ilmu pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil,
bahkan satu siswa seorang diri sekalipun. Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari
kondisi para siswa saat ini yang tumbuh berkembang dalam dekapan budaya
televisi, di mana paling tidak setiap 30 menit menayangkan program yang
berbeda. Dari itu, video dengan durasi yang hanya beberapa menit mampu
memberikan kemudahan lebih bagi guru dan
dapat mengarahkan pembelajaran secara langsung pada kebutuhan siswa.
Selain
itu, menurut Smaldino sendiri, pembelajaran dengan video multi-suara bisa ditujukan
bagi beragam tipe pelajar baik anak-anak maupun dewasa. Teks bisa didisplay
dalam aneka bahasa untuk menjelaskan isi video. Video juga bisa dimanfaatkan
untuk hampir semua topik, tipe pelajar, dan setiap ranah: kognitif, afektif,
psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif, anak bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari
kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena
unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup.
Selain itu menonton video, setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat
pemahaman siswa terhadap materi ajar.
Lebih dari
itu, manfaat dan karakteristik lain dari media video atau film dalam meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya :
a) Film dan
video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka
membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam
sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat
dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut;
b) Film dan
video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan
secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c) Disamping
mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan
segi-segi afektif lainnya.
d) Film dan
video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan
pembahasan dalam kelompok siswa.
e) Film dan
video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung;
f) Film dan
video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang
heterogen, maupun perorangan.
g) Dengan
kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film yang dalam
kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua
menit.
Jadi Fungsi pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar diharapkan
guru dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada
saat itu. Maka disinilah mengapa Media Audio Visual itu sangat penting dalam
proses pembelajaran di sekolah khususnya di Taman Kanak-Kanak (TK)
Daftar Pustaka :
Arsyad Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Drs. Sudjana
Nana dan Drs. RivaiAhmad. 2003.Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru
Algesindo. hal. 41
Masitoh,
dkk.2005, Strategi Pembelajaran TK. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sanjaya
Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana
AngkowoRobertus
dan KosasihA., Optimalisasi Media Pembelajaran,
(Kamis,
2015November 14 ) http://neozonk.blogspot.com/2015/11/rangkuman-
buku-media-pembelajaran.html
Langganan:
Postingan (Atom)