Sabtu, 01 April 2017

MEDIA ICT "BELAJAR DARI ALAM" MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK



Oleh: Ikhwan Kurniawan, S.Pd

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek  sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk dalam Sujiono, 2009:6). Menurut para ahli psikolog, anak usia dini (0-8 tahun) sangat menentukan bagi anak dalam mengembangkan potensinya. Usia ini sering disebut dengan “golden age” atau masa keemasan yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulang lagi, yang sangat menentukan untuk pengembangan kualitas selanjutnya.
Anak usia 4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak, karena masa ini merupakan masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi lingkungan dan menginternalisasi kedalam pribadinya. Masa ini juga merupakan masa awal pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, konsep diri, disiplin dan kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kondisi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan tercapai secara optimal. Menurut Piaget (dalam Kemdiknas, 2010:2) anak pada masa ini berada pada tahapan masa pra operasional kongkrit yang diperlihatkan kemampuan mengorganisasi dan mengkoordinasikan gerak dan fisik, serta mampu menyimpulkan eksistensi sebuah benda diluar pandangan, pendengaran atau jangkauannya, dan telah mempunyai berfikir intuitif secara alamiah.
Perkembangan anak sangat berbeda-beda, baik intelegensinya, bakat, minat, kreativitas, kematangan emosi, kepribadian, jasmani dan sosialnya. Namun penelitian tentang otak menunjukkan bahwa jika anak dirangsang sejak dini akan ditemukan potensi-potensi yang unggul dalam dirinya (Kemdiknas, 2010:17).
Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksploreasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperoleh dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan eksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak. Oleh karena anak sangat senang dengan lingkungan yang dapat digunakan untuk belajar, maka pendidik haruslah menciptakan lingkungan yang memberikan kesempatan anak untuk mengeksplorasi berbagai pengalaman dengan berbagai suasana lingkungan belajar anak.
Pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) pada saat ini, dalam penerapannya masih jauh dari prinsip pembelajaran yang PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif Efektif dan Menyenangkan), namaum pembelajaran di TK hanya memberikan tugas, lembar kerja kepada anak, sehingga dapat membatasi ruang kretaifitas anak dalam belajar, sehingga anak menjadi jenuh dan bosan.
Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (TK) hendaknya mampu menciptakan kegiatan-kegiatan yang menarik, yang membangkitkan rasa ingin tahu pada anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, kreatif, dalam suasana yang menyenangkan. Melalui pembelajaran PAKEM, anak akan dapat mengembangkan potensi kemampuan nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional, fisik (motorik halus dan motorik kasar), kognitif, bahasa dan kepribadiannya.
Perkembangan teknologi dapat dijadikan sebagai media untuk belajar bagi anak. Guru sebagai perencana pembelajaran hendaknya dapat membuat media pembelajaran dengan memanfaatkan media teknologi informasi , terlebih lagi anak pada saat ini sudah mengenal banyak media teknologi informasi  yang biasa digunakan oleh orang tuanya.
Penggunaan teknologi informasi sebagai media belajar untuk anak yang dikemas dengan pendekatan saintifik, akan menumbuhkan atau meningkatkan pengetahuan anak. Pembelajaran tematik dengan mengambil tema yang dekat dengan anak dan mudah dilakukan akan lebih menarik bagi anak. Tanaman dan binatang yang sering dilihat oleh anak, bahkan anak juga ada yang memilikinya dapat dijadikan sebagai tema dalam pembelajaran di TK. Dari lingkungan inilah anak akan belajar banyak hal dari alam yang diciptakan oleh Allah SWT. Menurut Triyono (2005:20) lingkungan mengajarkan banyak pengetahuan untuk anak, kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dilingkungan sekolah dan diluar lingkungan sekolah dalam wujud penyediaan beragam pengalaman belajar untuk semua peserta didik.
Dalam Depdiknas (2006:1) guru harus pandai memotivasi peserta didik untuk terbuka, kreatif, responsif, interaktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru TK dituntut mampu merancang, mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan dan kemajuan teknologi. Pembelajaran hendaknya memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya. Memperhatikan hal tersebut diatas dan untuk memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media belajar, penulis membuat media pembelajaran dengan judul ” Belajar Dari Alam ”.

A.    Desain Pemecahan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka rencana pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
1.    Membuat media pembelajaran yang menarik berbasis teknologi informasi sesuai dengan perkembangan teknologi yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini
2.    Memvariasikan metode pembelajaran dan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dengan pendekatan saintifik berprinsip pada pembelajaran PAKEM
3.    Memadukan media pembelajaran teknologi dengan sumber belajar lingkungan sekitar

B.     Tujuan
Media pembelajaran “ Belajar Dari Alam ” ini secara umum bertujuan untuk perbaikan dalam pembelajaran dan untuk meningkatkan pengetahuan anak. Secara khusus bertujuan untuk
1.      Meningkatkan pengetahuan anak melalui media pembelajaran “Belajar Dari Alam ”  berbasis teknologi informasi dengan pendekatan saintifik
2.      Perbaikan media pembelajaran sesuai dengan perkembangan teknologi
3.      Memberikan kebebasan anak untuk mengeksplorasi lingkungan sebagai sumber belajar yang dipadukan dengan media pembelajaran teknologi informasi untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak

C.    Desain Media Pembelajaran
Bekembangnya teknologi informasi yang semakin pesat,menuntut lembaga pendidikan untuk lebih maju mengikutinya. Banyaknya macam-macam alat elektronik yang dimiliki masyarakat secara tidak langsung anak-anak juga ikut memiliki, misalnya: HP, IPAD, Laptop, Tablet, dan lain-lain. Didalam media elektronik tersebut tentu ada game/permainan dan film/video yang telah diprogramkan, sehingga anak juga ikut memainkan game dan melihat film tersebut.
Memperhatikan hal tersebut diatas, guru dalam pelaksanaan pembelajaran dituntut untuk bisa membuat desain pembelajaran berbasis teknologi informasi, terutama dalam membuat media pembelajaran sebagai sarana untuk pembelajaran. Didalam media pembelajaran tersebut dibuat semenarik mungkin, dengan memasukkan unsur bermaian dan film anak-anak yang dapat menambah pengetahuan bagi anak. Selain pengetahuan umum juga pengetahuan agama sebagai dasar hidupnya.
Desain media pembelajaran yang dibuat adalah berupa tayangan gambar dan film dalam bentuk power point yang dapat disajikan dalam LCD. Media pembelajaran ”Alam Mengajarkan Banyak Pengetahuan” dibuat untuk menjelaskan tema binatang. Didalam media tersebut selain memuat gambar, juga berupa tayangan film pendek untuk lebih menambah penguatan dalam penjelasan tema.

D.    Proses Pembuatan
Media yang dibuat berbasis pada teknologi informasi dengan pendekatan pembelajaran saintifik dan tematik. Desain media pembelajaran ini terdapat gambar animasi dan film pendek untuk menguatkan dalam penjelasan tema. Dari media ini diharapkan anak akan mendapatkan variasi media pembelajaran yang sebelumnya hanya berupa media grafis/gambar.
Dalam penerapannya media pembelajaran berbasis teknologi informasi dipadukan dengan lingkungan sekitar anak sebagai sumber belajar. Proses pelaksanaan dalam pembelajaran, media ini digunakan pada saat kegiatan awal dalam tahap pembelajaran saintifik mengamati dan menanyakan, sedangkan sumber belajar lingkungan sekitar anak untuk kegiatan pada tahapan mengeksplorasi dan mengasosiasikan. Pada kegiatan akhir tahap mengkomunikasikan.Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran ini mengambil tema binatang.
Dari kegiatan pembelajaran dengan media berbasis teknologi informasi yang dipadukan dengan sumber belajar lingkungan sekitar anak sebagai media benda nyata yang dipadukan dengan media animasi akan menambah pengetahuan dan wawasan anak. Selain itu kegiatan pembelajaran ini juga sebagai fariasi dalam pelaksanaan pembelajaran di TK.

E.     Softwer Yang Digunakan
Media pembelajaran ini menggunakan softwer Power Point yang menampilkan point-point dari tema yang diangkat. Dalam tampilannya menggunakan sistem hiperlink sebagai penguatan karena juga menampilkan lagu-lagu dan film yang berkaitan dengan tema.
Lagu dan film yang digunakan dalam media ini memakai lagu-lagu yang sudah populer dan film yang mengambil dari film-film yang sudah beredar secara umum baik melalui yotube maupun video pembelajaran yang sesuai dengan tema. Dalam pengambilan film dan lagu disesuaikan dengan materi yang telah dirancang oleh guru.

F.     Langkah-Langkah Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran media ”Belajar Dari Alam ”  menggunakan model pembelajaran berdasarkan minat anak dengan empat kegiatan yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan akhir. Berikut langkah-langkah pelaksanaannya:
1.        Kegiatan Awal
            Dalam kegiatan awal anak-anak sebelum masuk kelas berbaris didepan kelas, yang kemudian menyanyi untuk membangkitkan semangat belajar sebelum masuk kelas. Setelah itu anak masuk didalam kelas dengan rapi duduk dalam satu tempat untuk melaksanakan pembelajaran klasikal bersama guru.
            Sebelum melaksanakan kegiatan belajar anak-anak belajar berdo’a dan memberikan salam. Kemudian anak menyanyi bersama-sama dengan guru. Setelah menyanyi bersama,anak-anak berbagi cerita pengalaman 2-3 anak secara bergantian maju kedepan, anak yang lainnya bertanya kepada anak yang bercerita kedepan.
            Setelah berbagi cerita pengalaman, guru melakukan apersepsi dengan menanyakan macam-macam binatang yang diketahui oleh anak. Kemudian guru memutarkan lagu yang bertemakan tentang binatang. Kemudian anak-anak bernyanyi bersama sambil menirukan gerakan binatang.

2.        Kegiatan Inti
            Pada kegiatan inti anak dan guru membahas tentang tema binatang dengan pendekatan saintifik, adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a.      Mengamati
Anak-anak mengamati film yang ditayangkan di LCD tentang binatang.
b.      Menanyakan
Guru dan anak melakukan tanya jawab tentang film yang telah ditayangkan.
c.       Mengeksplorasi
Guru memberikan tugas pada anak untuk mewarna dan mengelompokkan binatang qurban, binatang yang haram dan halal dimakan dan binatang yang diceritakan dalam Al Qur’an.  Sebelum guru memberikan tugas, guru menjelaskan tugas pada anak-anak sambil menerangkan aturan mainnya.
d.      Mengasosiasikan
Anak-anak dibentuk kelompok untuk mengerjakan bersama-sama  tugas yang telah diberikan oleh guru sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan anak.
e.       Mengkomunikasikan
Anak-anak duduk bersama dalam satu tempat, kemudian tiap kelompok menyampaikan hasil kerjanya masing-masing.

3.        Istirahat
            Setelah menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru dan mempresentasikan hasilnya, anak-anak diajak bermain bebas diluar. Pada saat bermain anak-anak diawasi oleh guru. Setelah selesai bermain, anak-anak masuk kelas untuk makan bekalnya. Sebelum makan anak-anak cuci tangan dan membaca do’a sebelum makan. Selesai makan, anak-anak merapikan tempat makanannya yang kemudian membaca do’a selesai makan.

4.        Kegiatan Akhir
            Pada kegiatan akhir anak-anak bersama guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan sehari tadi. Sebelum pulang anak-anak diputarkan film kisah Nabi Yunus as yang ditelan oleh ikan Hiu.
Sebelum pulang anak-anak mendengar pesan-pesan dari guru, yang kemudian ditutup dengan do’a selesai belajar dan mengucap salam, terakhir anak diajak bernyanyi bersama.

G. Evaluasi/Penilaian
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar anak-anak memahami materi yang telah di ajarkan oleh guru. Selain digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam menyampaikan materi, evaluasi juga digunakan untuk memperbaiki kekurang dalam pelaksanaan pembelajaran dan mengukur keberhasilan penggunaan media ” Belajar dari Alam ”.
Adapun evaluasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media ” Belajar Dari Alam ” adalah:
1.      Observasi
Mengamati secara langsung kegiatan dari awal sampai dengan akhir penerapan media ”Belajar dari Alam” dengan tema binatang
2.      Hasil Karya
Menilai hasil kerja anak yang telah diberikan oleh guru berupa mewarnai gambar dan mengelompokkan binatang qurban, binatang yang halal dan haram dimakan, dan binatang yang diceritakan dalam Al Qur’an
3.      Unjuk Kerja
Penilaian dilakukan ketika kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan pada saat kerja sama mengerjakan tugas kelompok
4.      Percakapan
Memberikan penilaian pada anak saat memberikan gagasan setelah melihat tayangan film/slide dan pada saat tanya jawab

Media pembelajaran berbasis teknologi informasi bisa membantu guru dalam kegiatan pembelajaran. Media “ Belajar dari Alam “ dirancang untuk tema Binatang, yang selama ini media yang digunakan guru hanya berupa media grafis yang tidak sesuai dengan perkembangan teknologi. Anak-anak sudah mulai banyak yang mengenal kemajuan teknologi, seperti HP,IPAD, Laptop dan laian-lain. Dari jenis teknologi tersebut anak sudah bisa menggunakan dan mengoprasikan. Hal ini menuntut guru untuk membuat media berbasis teknologi informasi.
Media pembelajaran “Belajar Dari Alam” yang dipadukan dengan sumber belajar disekitar anak akan menambah variasi dan inovasi dalam pembelajaran di TK. Dalam pelaksanaannya, media ini menggunakan pendekatan saintifik dengan prinsip pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif  Efektif dan Menyenangkan), sehingga pembelajaran terintegrasikan dan 5 pengembangan di TK dapat terlaksana dan dicapai dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar