Rabu, 12 April 2017

MENJADI GURU KREATIF, INOFATIF, BERKARAKTER, MENYENANGKAN DAN BERPRESTASI



Oleh: Ikhwan Kurniawan, S.Pd



Guru selalu membuat menarik dalam setiap kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media sebagai sumber belajar



Pendidikan pada hakikatnya merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin perkembangan kelangsungan kehidupan bangsa. Tanpa pendidikan yang memadai suatu bangsa akan mengalami ketertinggalan dari bangsa lain di segala bidang. Oleh karena itu tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Keberhasilan proses pendidikan dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional ditentukan oleh komponen-komponen pendidikan, yaitu tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, isi/materi pendidikan, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan. Komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu sama lainnya. Salah satu komponen penting adalah guru atau pendidik. Peran guru sangat vital bagi pembentukan kepribadian, cita-cita, dan visi misi yang menjadi impian hidup anak didiknya di masa depan. Di balik kesuksesan murid, selalu ada guru yang memberikan inspirasi dan motivasi besar pada dirinya sebagai sumber stamina dan energi untuk selalu belajar dan bergerak mengejar ketertinggalan, menggapai kemajuan, menorehkan prestasi spektakuler dan prestisius. Di sinilah urgensi melahirkan guru-guru berkualitas, guru-guru yang ideal dan inovatif yang mampu membangkitkan semangat besar dalam diri anak didik untuk menjadi aktor perubahan peradaban dunia di era global ini.
Guru adalah pendidik profesional, tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan dan juga melatih, menilai serta mengevaluasi peserta yang di didik pada pendidikan dijenjang anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah. Dalam kegiatan pembelajaran seorang guru dituntut untuk dapat menguasai kelas agar materi yang ia sampaikan dapat dipahami dan dimengerti oleh siswa, tentunya seorang guru harus bisa menarik perhatian siswa sehingga pembelajaran yang sedang berlangsung berjalan dengan efektif. Dengan demikin berarti seorang guru harus memilki keterampilan untuk dapat menarik perhatian siswa, guru harus terampil kreatif & inovatif.
Menjadi guru memang sebuah tantangan untuk situasi di masa sekarang. Banyak guru di belahan nusantara ini yang mempunyai tantangan berbeda-beda. Guru di pedalaman tantangannya berkaitan dengan medan tempat ia beratarung dan juga dengan kesejahteraan yang jauh dari semestinya. Menjadi guru di kota besar pun sama mempunyai tantangan yang tentunya berbeda dengan di pedalaman. Ini berkaitan dengan bagaimana seorang guru di kota besar harus bisa menempa diri lebih kreatif agar tidak ketinggalan jaman, agar bisa memberikan lebih daripada ilmu yang dimiliki muridnya yang jauh lebih maju karena adanya teknologi yang semakin meroket.

GURU KREATIF
Sosok guru adalah tumpuan untuk mengadakan sebuah perubahan dari yang tidak baik menjadi lebih baik. Perubahan tidak hanya dari sisi peserta didik yang didinya, tetapi perubahan dari sisi pembelajaran yang dilakukan setiap harinya. Seiring dengan perkembagan jaman, guru harus lebih kreatif didalam mengelola sebuah pembelajaran. Kreatif merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki kemampuan daya cipta. Seseorang yang memiliki daya kreasi tinggi sering pula orang tersebut kreativitasnya tinggi. Maksudnya, sebuah kreasi merupakan hasil buah pikiran atau kecerdasan akal manusia. Secara singkat kreatif atau kreativitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan mencipta.yang dimiliki seseorang.
Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan penting dalam peningkatan mutu hasil belajar siswanya. Kreativitas sering kali diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru maupun modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada. Bila dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang bersangkutan mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang benar-benar baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan modifikasi dari berbagai strategi yang ada sehingga menghasilkan bentuk baru. Oleh karena itu untuk menunjang proses belajar dalam kegiatan belajar mengajar maka diperlukan kreativitas guru dalam menyajikan proses belajar mengajar terkait dengan metode, media dan cara-cara penanganan anak didik yang memiliki masalah. Seperti contoh untuk mendukung kegiatan belajar mengajar guru yang kreatif dituntut untuk membuat suatu media dalam bentuk alat peraga yang menarik dan multiguna sesuai dengan karakteristik perkembangan anak.

GURU YANG INOVATIF
Inovatif , seperti halnya kreatif, juga merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang. Inovatif merupakan sifat pembaruan atau kreasi baru. Kreasi ini bisa berhubungan dengan pendekatan, metode, atau gagasan. Gagasan-gagasan itu akan merupakan suatu inovasi apabila berbeda dengan yang lama. Dengan kata lain inovatif berarti kemampuan untuk memperkenalkan sesuatu yang baru.
Dalam kehidupan biasanya dua kemampuan ini saling berkait erat. Seseorang yang kreatif biasanya juga inovatif. Sekarang bagaimanakah kreatif dan inovatif ini apabila kita kaitkan dalam dunia pekerjaan guru serta kaitannya denga era kemajuan sains dan teknologi yang kian pesat berkembang. Kedua kemampuan ini akan sangat berarti atau bermakna dalam dunia pendidikan, apabila dicermati pengertiannya dan selanjutnya diaplikasikan pada tugas dan peran sehari-hari kita sebagai guru.
Inovasi-inovasi yang dapat dilakukan oleh guru PAUD dapat diwujudkan dalam pembuatan - pembuatan media pembelajara. Guru dapat membuat media pembelajaran yang inovatif agar anak akan tertarik darimedia pembelajaran yang dibuat guru. Inovatif disini tidak harus sesuatu yang baru dan belum ada dikhalayak umum, tetapi inovatif disini dapat diwujudkan dengan mengkreasikan sesuatu yang ada menjadi sesuatu yang baru, misalnya: media gelas yang hanya bisa dibaut oleh guru untuk mengenalkan bentuk dan kegunaan gelas, tetapi bisa juga diinovasikan menjadi media untuk mengajarkan berhitung dengan menggunakan stick es cream. Hal tersebut sudah dapat dikatakan inovatif. Selain dari sisi media, inovasi dapat dibuat oleh guru dalam bentuk metode pembelajaran yang sudah ada, dikreasikan atau melakukan penggabungan dua metode sehingga menghasilkan metode yang baru.
Inovasi guru sangat berpengaruh didalam hasil belajar siswa pada akhirnya nanti. Jika guru tidak punya inovasi, maka hasil belajar siswa pun akan tidak tercapai secara maksimal. Tetapi jika guru memiliki inovasi, hasil belajar akan tercapai sesuai harapan. Guru harus bisa memulai inovasinya dari hal yang sederhana hingga kepada hal yang lebih rumit, baik dari sisi media atau metode pembelajaran.

GURU BERKARAKTER
Menjadi guru PAUD yang karakter mulia dan terpuji yang disukai dan ditauladani oleh anak-anak bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang harus diketahui dan dimiliki untuk bisa menjadi seorang guru PAUD yang diharapkan. Apa saja hal-hal yang harus diketahui dan dimiliki oleh seorang guru PAUD?
Sebelumnya perlu kita ketahui bersama bahwa Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Menjadi guru berkarakter adalah orang yang siap untuk terus menerus meninjau arah hidup dan kehidupannya serta menjadikan profesi guru sebagai suatu kesadaran akan panggilan hidup. guru berkarakter senantiasa berusaha dan berjuang mengembangkan aneka potensi kecerdasan yang dimilikinya. Guru yang berkarakter tak mudah diciptakan begitu saja. Perlu adanya langkah untuk membentuk guru yang berkarakter positif. Pendidikan pembentuk guru berkarakter sangat di perlukan untuk mencetak guru-guru yang hebat. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Seorang guru yang dididik dengan teladan yang baik, cenderung akan menirunya dan menerapkan pada kehidupannya, terutama dalam  mengajar anak didiknya.
Guru sebagai tauladan pada anak didiknya, maka guru tersebut harus memiliki karakter yang baik. Berikut ciri-ciri guru yang berkarakter baiak: 1) dicintai anak didiknya, 2)memahami latar belakang dan budaya anak didiknya, 3) stabilitas emosi yang stabil (tidak mudah marah), 4) memiliki daya motivasi yang tinggi untuk berubah kearah yang lebih baik, 5) mencintai profesinya sebagai seorang guru, 6) tidak mudah berhenti untuk belajar, 7) mau menerima saran demi kebaikan, dan 8) memiliki pandangan hidup untuk maju/lebih baik. Dari ciri-ciri tersebut ada satu hal yang tak kalah penting adalah, mengajarlah dengan sepenuh hati maka peserta didik pun akan belajar dengan senang hati dan anda adalah guru yang hebat untuk mereka.

GURU MENYENANGKAN
Menjadi guru adalah panggilan jiwa, mengabdi dengan sepenuh hati dengan sepenuh tekat yang dimiliki untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang lebih baik. Menjadi guru yang menyenangkan bagi anak didik adalah hal penting, bagaimana bisa anak menerima pelajaran jika anak tidak menyukai gurunya sendiri, yang ada anak jadi tidak berminat untuk belajar dan tidak mau sekolah.
Menjadi guru yang disukai anak didik membutuhkan proses, bukan hal yang mudah bagi setiap pendidik untuk mengajar anak pada usia dini, apalagi anak biasanya lebih menyukai dunia bermain dibandingkan belajar. Tentunya seorang guru harus memiliki metode agar dapat mengambil hati muridnya, dengan itu anak akan menerima setiap pelajaran dari guru dengan baik.
Semua butuh pendekatan yang berbeda-beda, setiap anak memiliki sifat yang berbeda apalagi seorang anak pada usia dini yang karakternya belum terbentuk secara utuh. Tugas orang dewasa, guru, dan orangtua adalah membentuk karakternya menjadi lebih baik, juga memperkenalkan hal yang baik dan buruk karena anak seusia itu cenderung belum memahami perbedaan tersebut. Guru yang menyenangkan bagi anak didiknya akan membuat nyaman bagi anak didiknya untuk belajar bersama guru tersebut.
Ciri-ciri guru yang menyenangkan bagi anak didiknya sebagai berikut: 1) kehadirannya sangat diharapkan oleh anak didiknya, 2) selalu ceria dalam menghadapi anak didiknya dal situasi atau kondisi apapun, 3) bijaksana dalam bertindak, 4) redah hati dan sabar, 5) kreatif dan inovatif, dan 6) menanamkan niatnya untuk berbakti dan mengabdi dalam setiap melaksanakan tugasnya.
Menjadi guru yang menyenagkan sangat diharapkan bagi anak-anak terutama didalam pendidikan anak usia dini. Bagi mereka guru merupakan orang tua kedua disekolah selain orang tuanya sendiri dirumah, sebagai tempat untuk berkeluh kesah dan berlindung ketika mengalami sebuah permasalahan ketika berada disekolah. Gur yang menyenangkan harus tersenyum dalam setiap melakukan kegiatan, terutama ketika menghadapi anak didiknya.


GURU BERPERSTASI
Guru yang berprestasi adalah guru yang memiliki prestasi didalam segala hal. Prestasi yang ditorehkan tidak hanya prestasi didalam sebuah perlombaan/kejuaraan. Prestasi yang palaing mulia bagi guru adalah dapat mengantarkan anak didiknya menjadi lebih baik dan dapat meneruskan pendidikannya kejenjang selanjutnya. Hal tersebut dapat diwujudkan oleh guru melalui kegiatan kegiatan disekolah.
Prestasi yang sangat membagakan bagi uru adalah dapat membuat sebuah karya bagi anak didiknya dan karya tersebut disukai dan disenangi oleh anak didiknya, sehingga dapat bermanfaat bagi khalayak umum, misalnya membuat media pembelajaran yang dapat digunakan anak didiknya sehingga mengantarkan anak didik tersebut meraih prestasi yang membanggakan.
Menjadi guru yang berpestasi dalam bekerja mempunyai harus memiliki prinsip 5 as, yaitu: kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja berkwalitas dan kerja ilkhlas. Dari prinsip 5 as tersebut akan dapat mewujudkan sebagai seorang guru yang professional dan dibanggakan oleh peserta didik sehingga meraih prestasi yang membanggakan.